Musliman Penyandang Disabilitas Perajin Kayu yang Pantang Menyerah

    Musliman Penyandang Disabilitas Perajin Kayu yang Pantang Menyerah

    CILACAP-Musliman 38 tahun seorang difabel daksa yang memiliki dua orang anak dan satu istri ini mahir dalam membuat kerajinan dari kayu, ia adalah warga desa Karanggintung Kecamatan Gandrungmangu kabupaten Cilacap, 2/11/2021.

    Musliman menggeluti wirausaha kerajinan kayu awalnya ikut pamanya, yang juga sebagai pengrajin kayu, dari semua pengalamannya dalam pembuatan meubel dari kayu, kemudian ia mulai berdiri sendiri dalam merintis pembuatan meubel dari kayu, dan berbahan dari macam macam kayu, barang jadi dari kayu yang dihasilkan meliputi: meja, kursi, almari, dan sangkar burung dan lainnya sesuai dengan pesanan.

    Kerajinan yang Musliman buat, dari segi kualitas tidak kalah saing jika dibandingkan dengan kerajinan kayu yang dibuat oleh perajin lain, hal ini dibuktikan dengan adanya pemesan dari daerah lain yang ingin memesan karyanya, Pria asal Desa Karanggintung kecamatan Gandrungmangu kabupaten Cilacap ini sejak umur 5 tahun memiliki keterbatasan.

    Namun, semua itu tak menjadi alasan Musliman untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan. Dia memilih mengelola usaha furniturnya yang sudah di geluti sejak lama untuk hidup mandiri dan berkarya.

    Di rumah dengan ukuran 6X9 meter berdinding bilig bambu berlantaikan tanah, yang terletak di dusun karangtawang Rt 07 Rw 06 desa karanggintung kecamatan gandrungmangu kabupaten cilacap, di tempat ini musliman melakukan aktifitas membuat kerajinan dari kayu, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan menjadi tulang punggung keluarga.

    Musliman mengaku keahlian yang ia miliki didapat secara otodidak, sebelum nya dirinya ikut pamanya, yang juga pengrajin furnitur, untuk alat yang digunakan masih menggunakan manual.

    Dia menjelaskan, motivasi ia sampai sekarang bertahan hidup adalah tidak ingin merepotkan orang lain dan memilih hidup mandiri.

    “Saya ingin mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Bahkan kalau bisa saya bisa berguna untuk orang lain, ” pungkasnya.

    Hebatnya, selama ini ia belum pernah mendapat perhatian dari Pemerintah setempat terkait hasil kerajinannya. Harapannya agar Pemerintah dapat mempromosikan kerajinan yang ia buat, dan bisa membuka lapangan kerja. Hal ini adalah salah satu bukti difabel bisa berkarya dan mandiri, juga dapat menjadi contoh pada orang (non difabel) bahwa difabel juga mempunyai hak yang sama di masyarakat.

    Menurut pamannya Warso menceritakan  ke awak media bahwa waktu kecil sekitar umur 5 tahun, keponakanya ini mengalami sakit panas terus berobat, setelah berobat jadinya seperti ini tidak bisa jalan seperti yang lainya, Seiring berjalanya waktu Warso Pamannya mengajak keponakanya untuk ikut membuat kerajinan kayu mulai dari meja, lemari, kursi, mebel dan lain lain, dan untuk memasarkan hasil kerajinan Musliman itu saat ini hanya lewat dari orang ke orang yang pernah memesan ke Musliman, jelasnya."

    Totong

    CILACAP JAWATENGAH DESA DISABILITAS
    Totong Setiyadi

    Totong Setiyadi

    Artikel Sebelumnya

    MWC NU Kecamatan Karangpucung Berikan Beasiswa...

    Artikel Berikutnya

    Pertamina Cilacap Kebakaran, Pasokan BBM...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Lapas Cilacap Siap Sukseskan Pilkada 2024 Berjalan Aman dan Tertib

    Ikuti Kami