Cilacap - Komandan Kodim 0703/Cilacap Letkol Inf. Andi Afandi, S.I.P bersama unsur Forkopimda hadiri Silaturahmi Kebhinnekaan yang digelar Pemda Kabupaten Cilacap di Ruang Gadri, Rumah Dinas Bupati Cilacap, Jl. Sudirman No. 32 Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Rabu (31/3/21).
Selain Forkopimda, kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, S. STP., MSI., Sekda Drs. Farid Ma'ruf, ST. MM., Asisten I Drs. Dian Setyabudi, M.M., Kepala Kemenag Kabupaten Cilacap H. Imam Tobroni, S.Ag., Kasatpol PP Cilacap Drs. Yuliaman Sutrisno, M.Si., Kepala Kesbangpol Cilacap Drs. Sadmoko Danardono, M.Si., Ketua FKUB Cilacap Gus Shoim bersama Para Tokoh Agama Kabupaten Cilacap.
Kegiatan diawali pembacaan Deklarasi Kebhinekaan oleh Ketua FKUB Cilacap bersama para Tokoh Lintas Agama yang menyatakan, "Kami segenap unsur Pemerintah, TNI-POLRI, serta Para Tokoh Lintas Agama dan segenap komponen masyarakat se Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk memegang teguh Ideologi Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Merajut Kebhinnekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang damai, sejahtera, dan maju serta Menolak segala bentuk Intoleransi, Kekerasan, Radikalisme dan Terorisme".
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres AKBP Dr. Leganek Mawardi, SH., S.IK., mengucapkan apresiasi yang setinggi tingginya atas terlaksananya acara Silaturahmi Kebhinnekaan yang di laksanakan oleh Pemda Kabupaten Cilacap bersama Para Tokoh Agama yang bertujuan untuk mempererat dan menjaga kebhinekaan dan keberagaman di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Kemarin kita telah mengalami kejadian yang luar biasa serta mencederai keberagaman antar umat beragama di Gereja Katedral Makassar dan hari ini kita telah mendengar Deklarasi dari Para Tokoh Agama Kabupaten Cilacap untuk bersama sama menjaga kondusifitas kerukunan umat beragama di Kabupaten Cilacap" ungkapnya.
Menurutnya, kejadian di Makassar itu adalah bentuk intoleransi dan bentuk teror yang merupakan hal yang tidak di benarkan dan melanggar hukum. Kita sebagai umat beragama mari saling bergandeng tangan untuk menangkal hal yang berkaitan dengan intoleransi." Ini adalah hal yang harus kita sikapi bersama dalam mencegah intoleransi Kebhinnekaan, " tegasnya.
Sementara itu, Bupati Cilacap mengatakan bahwa Silaturahmi Kebhinnekaan yang di laksanakan ini sangat positif serta mempunyai makna yang sangat strategis, tidak saja untuk meningkatkan tali silaturahmi namun juga untuk membahas serta menyatukan langkah dalam rangka menciptakan kondusifitas di wilayah Kabupaten Cilacap khususnya.
"Kegiatan ini tentu sangat positif serta mempunyai makna yang sangat strategis, tidak saja untuk meningkatkan tali silaturahmi diantara kita, tetapi juga untuk membahas serta menyatukan langkah kita dalam rangka menciptakan kondusifitas diwilayah Kabupaten Cilacap utamanya dalam menghadapi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang muncul berkenaan dengan tindakan aksi terorisme, " ungkap Tatto Suwarto Pamuji.
Bupati atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Cilacap mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri atau aksi terorisme di depan Gereja Katedral Makasar beberapa waktu yang lalu yang meresahkan masyarakat. Untuk itu, saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Menyikapi luas wilayah Kabupaten Cilacap yang memiliki luas wilayah mencapai 225.360 hektar, dengan jumlah penduduk 1, 8 juta jiwa lebih, menjadi tantangan tersendiri dalam upaya menjaga ketentraman dan ketertiban umum sehingga diperlukan partisipasi masyarakat secara swakarsa dalam menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
"Oleh karena itu saya berharap peran aktif yang telah ditunjukkan dalam menjaga kondusifitas di
Kabupaten Cilacap, dapat terus ditingkatkan lagi dengan didukung sinergitas dari MUI, FKUB serta
para pimpinan Ormas Islam, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Cilacap bersama
dengan Jajaran Pemerintah serta aparat keamanan. Diharapkan permasalahan keamanan dan ketertiban khususnya aksi terorisme dapat terdeteksi secara
dini dan segera diatasi, " harapnya.
Selaku Aparat Kewilayahan, Komandan Kodim 0703/Cilacap Letkol Inf. Andi Afandi, S.I.P mengatakan bahwa kegiatan pada pagi hari ini tidak ada yang tiba tiba dan kebetulan, hari ini para Tokoh Agama dan Forkopimda berkumpul bersama dalam rangka Silaturahmi Kebhinnekaan yang mempunyai tujuan untuk menjaga kondusifitas kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Berbicara masalah teror, ini sudah terjadi sejak dulu, dan teror di Makasar adalah hal yang tidak dapat di tolerir. Radikalisme dan terorisme di pengaruhi oleh ketidakadilan dan kesejahteraan, jadi kalau teror dikaitkan dengan hal hal lain, itu hanya sebagai kamuflase dan kelanjutannya saja. Untuk itu bagaimana kita merevitalisasi diri kita dengan keyakinan kita masing masing dan itu merupakan tameng kita dalam menjaga keberagaman bangsa ini, " ungkap Dandim.
"Tauladan para Tokoh Agama di Kabupaten Cilacap akan menjadi barometer bagi tokoh-tokoh Agama di wilayah lain yang inti tujuannya membawa Kabupaten Cilacap menuju arah yang aman dan damai, " ucapnya.
Menyikapi kejadian yang terjadi di Gereja Katedral di Makasar, Gus Soim selaku Ketua FKUB Cilacap juga sangat mengutuk dan menyayangkan hal tersebut karena menurutnya Agama apapun tidak mengajarkan hal hal yang menghancurkan agama dan keyakinan orang lain. Dia mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Cilacap untuk bersama sama menjaga dari hal hal yang akan merusak kebhinekaan dan keberagaman khususnya di Kabupaten Cilacap.
"Kita semua yang ada disini, mari kita bersama sama untuk menjaga Kabupaten Cilacap dari hal hal yang akan merusak kebhinekaan dan keberagaman di Kabupaten Cilacap yang selama ini sudah berjalan dengan baik, " Ajaknya.
(Totong/Urip)