Cilacap - Babinsa Koramil Jajaran Kodim 0703/Cilacap bersama Bhabinkamtibmas, Bidan Desa dan Kader Kesehatan serta unsur Forkopincam Jajaran Pemda Kabupaten Cilacap ikuti Vidcon pembahasan kendala dan solusi pelaksanaan Tracing Covid-19 melalui Zoom yang disampaikan Kakorbinmas Baharkam Polri bertempat di Aula Kecamatan dan Polsek masing-masing wilayah di Kabupaten Cilacap, Kamis (26/8/21).
Dalam pengarahannya, Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol. Suwondo Nainggolan menjelaskan tentang perkembangan Covid-19 di wilayah Jawa Tengah dimana 5 besar Covid-19 aktif tertinggi yaitu Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Karanganyar.
Kurang maksimalnya para Tracer dalam melaksanakan 3T dan penginputan data di Apliaksi Silacak, Kakorbinmas Baharkam Polri mengatakan bahwa Tracing di lakukan oleh Anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Tenaga Nakes tiap Kecamatan. Jumlah Anggota Tracer di tiap Polsek pun dinilainya masih kurang sehingga perlu adanya tambahan tenaga Tracer dari Tenaga Nakes sehingga tiap satu terkonfirmasi Covid 19, Tracing kontak erat minimal 15 orang.
Dalam pelaksanaan Contact Tracking, perlunya keseriusan para Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mendukung kegiatan laporan serta agar lebih berperan aktif dalam melaporkan setiap kegiatan di desa binaannya, " Ujarnya
Selain itu juga bisa mengantisipasi euforia masyarakat terkait pelanggaran PPKM Darurat dengan meningkatkan kegiatan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat, melaksanakan operasi masker untuk menurunkan/menekan tingkat penularan virus Covid-19 dan diperbanyak Tracing Pendataan walaupun tidak harus sama-sama dengan tenaga kesehatan.
"Tim Tracer di bawah harus kompak dan berkerjasama dalam melacak contoh 1 kasus aktif bisa sampai 10 sampai dengan 15 orang kontak erat. Untuk itu dari polsek/Babinkamtibmas, Koramil/Babinsa, Puskesmas/bidan desa, semua harus saling bersinergi untuk mendapatkan data yang akurat, " Pesannya.
Totong/Urip