Cilacap-Galian pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Cilacap Yang Dikerjakan Oleh PT Rudy Jaya Dikeluhkan warga yang terdampak Galian tersebut, karena Galian Pipa PDAM tersebut merusak infrastruktur jalan yang sudah teraspal,
Sejumlah warga yang berada di jalur jalan Sidareja Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap keluhan jalan nasional yang rusak.
Kerusakan jalan tersebut, diduga akibat adanya proyek jaringan pipa PDAM di jalur jalan tersebut. Padahal, jalan itu jalan nasional yang rame pengendara apa lagi menjelang Arus mudik nanti, masih terlihat beberapa titik ruas jalan yang rusak belum ada perbaikan.
"Galian tanah pengerjaan jaringan pipa PDAM mengakibatkan jalan becek saat terjadi hujan dan debu pada saat kering. Diperparah, pengalian aliran pipa ketika dilakukan penimbunan tidak dipadatkan hanya ditimbun biasa. Sehingga, sisa - sisa tanah masih banyak yang berserakan di jalan, " ujar salah seorang warga setempat,
Menurut warga sekitar, kondisi rusaknya jalan tersebut sudah meresahkan warga masyarakat sekitar. Apalagi menjelang Arus mudik lebaran, tahun ini curah hujan cukup tinggi serta sudah ada korban yang terkena dampak licinnya jalan. Beberapa pengendara sepeda motor dan pengguna jalan lainya mengalami kecelakaan akibat jalan rusak yang di sebabkan proyek Galian Pipa PDAM.
Warga berharap, jalan aset milik pemerintah sebagai jalur ke pusat kabupaten yang terdampak penggalian jaringan pipa, mesti dikembalikan lagi seperti semula oleh pihak pelaksana proyek yaitu Rudi Jaya.
"Hal itu sesuai dengan aturan pengerjaan yang lebih memperhatikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat banyak, mengingat jalan itu satu satunya akses utama masyarakat setempat dan sekitarnya melakukan aktifitas kesehariannya."
Senada dikatakan Warga Gandrung lainya, Kecamatan Gandrungmangu, pembangunan jaringan pipa PDAM di desanya telah merusak jalan serta mengganggu aktivitas keseharian warga.
Sementara menurut Perwakilan Bina marga jawatengah Hendro pihaknya sudah melayangkan dua surat edaran kepada PT Rudy Jaya untuk segera merapihkan jalan sebelum H-15 seperti semula tapi tidak ada tindakan sampai di keluarkan-nya surat edaran kedua, di surat edaran kedua tertulis H-10 jalan harus sudah rapih karena menjelang Arus mudik.
Pantauan awak media sampai dengan hari ini Jumat 22-4-2022 belum adanya perapihan jalan yang signifikan, masih banyak terlihat jalan yang berlubang, amblas, retak, ditambah sisi jalan masih banyak gundukan tanah sisa sisa galian, minimnya rambu rambu jalan terutama di tempat tempt rawan kecelakaan.